SEO copywriter harus bersahabat dengan Google. (Photo credit: Aray Chen)
SEO copywriting? Saya selalu merasa gelisah saat mendengar istilah yang satu ini. Dalam bayangan saya, terbayang blog-blog dengan logika kalimat dan alur pemikiran yang kacau balau karena dijejali oleh kata kunci, tak ada konten yang relevan atau bermanfaat. Saya akui sebagai blogger, dari dulu sampai sekarang pun, saya kurang menyukai istilah “SEO”. Bagi saya konten yang baik adalah yang tampil apa adanya, bermanfaat. Toh nanti kalau memang ada orang tertarik pasti juga akan mampir. WRONG!
Mungkin ada benarnya peribahasa “tak kenal , maka tak sayang” karena jika saya telisik lebih jauh konten yang bermanfaat dan relevan bagi pengguna Internet akan sia-sia saja terserak tanpa disajikan dengan teknik yang tepat. Dan untuk bisa ditemukan oleh orang yang membutuhkan, diperlukan teknik khusus. SEO copywriting-lah yang diperlukan.
Apa itu SEO copywriting?
Menurut Brian Clark dari Copyblogger.com,”SEO copywriting” bisa didefinisikan secara tradisional sebagai “optimisasi salinan laman web dengan membidik frase kata kunci dalam frekuensi tertentu dan kepadatan tertentu”.Riset mesin pencari juga menunjukkan bahwa hampir 85% faktor keseluruhan yang menentukan bagaimana sebuah laman web diperingkatkan dalam hasil mesin pencarian didasarkan pada hal-hal yang berada di luar laman web itu. SEO copywriting memerlukan sebuah intuisi karena ia juga sebuah bentuk seni verbal yang terdiri dari SEO dan ketrampilan menulis yang baik.
Bagi blogger, SEO copywriting sangat penting untuk mengundang lebih banyak pengunjung. Seorang praktisi SEO copywriting yang profesional juga biasanya memiliki pendapatan yang tinggi (See!). Tetapi meskipun sebuah bentuk seni yang mengandalkan naluri, ia juga bisa dilatih. Caranya? Dengan selalu terapkan 14 kiat berikut ini.
14 Tips SEO copywriting
Menulis konten yang ramah mesin pencari dan berkualitas tinggi untuk situs dan blog kita
Hingga sekarang, cara terbaik untuk meningkatkan kinerja situs dalam hasil mesin pencari ialah dengan menghasilkan konten yang disukai oleh mesin pencari. Tapi bagaimana Google menentukan sejauh mana manfaat sebuah laman web? Bagaimana Google memutuskan peringkat semua laman yang berhubungan dengan satu pertanyaan? Algoritma Google menggunakan setidaknya 100 parameter atau tolok ukur untuk membuat keputusan ini. Kualitas intrinsik sebuah laman web hanya sebagian faktor saja.
SEO copywriting sekali lagi adalah sebuah seni menghasilkan konten yang disukai Google dan mesin pencari lainnya. Tentu saja, setelah kamu membuat konten yang OK, kamu harus mendapatkan backlink untuk situs / blogmu.
Bagi yang hendak mempelajari copywriting, idealnya memiliki kamus sinonim atau yang disebut thesaurus.
1. Tulis dengan baik
Konten adalah raja. Itulah kalimat ajaib yang selalu didengungkan pengembang web yang menyadari pentingnya SEO untuk situs yang ia buat. Google dan mesin pencari lain menyukai konten yang ditulis dengan baik dan berguna bagi yang membaca. Jika pengguna Internet merasa kontenmu berguna, mereka tak akan segan untuk membuat link/ tautan menuju situsmu dan mereka akan memberitahukan pada teman-teman mereka. Saat Google menemukan tautan inbound ini, peringkat laman itu akan naik yang pada gilirannya akan membawa lebih banyak pengunjung!
Salah satu implikasi menulis dengan baik ialah kamu harus menggunakan sebanyak mungkin kata yang berbeda yang masih relevan dengan judul. Jika teks menggunakan kata kunci yang sama secara terus menerus, mesin pencari akan menyimpulkan bahwa artikel itu dangkal dan tak begitu berguna. Sebaliknya, jika kamu menggunakan kosakata yang luas dan beragam dan relevan, mesin pencari akan menyimpulkan bahwa artikelmu memiliki otoritas yang tinggi dalam topik itu, mendetil serta berguna. Kemampuan Google untuk menentukan nilai sejati sebuah tulisan dilakukan dengan menyisir kata-kata selain kata kunci. Inilah yang disebut dengan latent semantic indexing. Untuk alasan ini, penting bagi blogger atau content writer agar menggunakan sinonim dari kata kunci yang sedang menjadi target.
2. Gunakan tag “headline 1″(h1) untuk judul
Gunakan tag h1 (headline 1) untuk judul sehingga Google akan memberikan perhatian lebih besar pada judul, dengan syarat menyebarkan kata-kata judul di beberapa sudut konten. Tag h1 memungkinkan kata kunci kita mendapatkan perhatian tertinggi. Tag h1 ialah salah satu kiat terbaik bagi pembuat konten sehingga peringkat hasil di mesin pencari bisa lebih tinggi akan naik.
Kalau artikel dibuat dalam bentuk hirarkis, gunakan juga “h2″,”h3” pada sub judul dan untuk bagian penjelasan rinci pakailah “paragraph”. Google konon suka artikel dengan hirarki yang terstruktur dengan baik. Sistematisasi dalam menulis karena itu amat diperlukan. Jangan sembarang menulis.
3. Perhatikan kepadatan kata kunci (keyword density)
Kata kunci yang kita bidik seharusnya muncul di awal, di sebagian besar bagian paragraf dan di sudut lain di dekat akhir artikel. Setelah Anda menerapkannya, fokuslah pada konten yang berguna dan komprehensif. Jangan jejali artikel dengan kata kunci di mana-mana. Ini percuma karena mesin pencari akan mengenalinya sebagai spam saja dan yang terpenting orang tak akan kembali karena konten tak berkualitas, cuma mengejar peringkat di mesin pencari. Peluang untuk dapatkan inbound link juga makin tipis jika ketrampilan copywriting kita buruk.
4. Tebalkan, Miringkan, atau Garisbawahi kata kunci
Saat menekankan sebuah kata dengan font miring/ italic, menggarisbawahi atau menebalkannya, mesin pencari berpikir bahwa itulah kata kuncinya. Gunakan hal ini sebagai trik memperkenalkan kata kunci dengan lebih baik ke mesin pencari. Tetapi yang patut diperhatikan ialah bahwa kita seharusnya HANYA menggunakan tag-tag ini untuk kata kunci atau mesin pencari akan kebingungan.
5. META tags
Gunakan kata kunci di judul kita dalam tag <judul> dan tag DESCRIPTION. Google akan menyukai tag judul dan deskripsi yang identik atau sama.Jangan mengulang kata kunci di tag ini atau tag lain, karena bisa dianggap spam.
6. Daftar bernomor
Daftar dengan nomor memudahkan orang mencerna ide yang disampaikan. Karena itu mereka lebih menyukainya daripada sebuah paparan yang panjang lebar dan tidak dibagi dalam poin-poin atau angka-angka.
7. Nama file
Gunakan 5 kata kunci dalam nama file-file kita. Menggunakan kata kunci dalam nama file juga memiliki manfaat SEO. Kita harus juga menggunakan kata kunci untuk menamai direktori yang menampung file tersebut. Dengan demikian, semua URL akan terdiri dari nama domain yang diikuti oleh kata kunci yang relevan dengan konten laman web.
8. Saling tautkan artikel-artikel kita
Saling menautkan laman-laman dalam situs/blog kita akan memastikan PageRank dibagikan ke banyak artikel dalam situs kita. Singkatnya kita ingin membagi rata peringkat yang diperoleh satu laman terbaik di situs kita ke laman lainnya. Saling menautkan secara kontekstual yang teks anchornya (tampak oleh pembaca tanpa di-hover dengan kursor) relevan dengan laman target. DI samping meratakan PageRank di seluruh situs , teknik satu ini akan membantu Google juga untuk menentukan tema laman kita.
9. Dapatkan tautan luar yang berguna
External links atau tautan luar menuju situs memegang peran penting. Telah dijelaskan secara eksperimental bahwa dengan asumsi faktor-faktor lain juga setimbang dan sama, laman-laman dengan tautan ke luar (outbound links) memiliki peringkat yang lebih tinggi daripada laman tanpa tautan ke luar (outbound links). Kita seharusnya hanya menautkan ke laman yang relevan dengan konten laman kita. Kita juga harus pastikan bahwa laman-laman itu tidak dihukum oleh Google. Ini untuk menghindari agar laman kita akan kena hukuman serupa pula dari Google.
10. Naikkan rasio konten-kode
Laman kita semestinya memiliki rasion konten dan kode yang tinggi. Ini dikenal sebagai signal-to-noise ratio, jumlah teks relatif dibandingkan jumlah kode. Jika kita membongkar code source sebuah laman web (di Internet Explorer cukup dengan klik “view” di toolbar dan pilih “source”) , harusnya ada lebih banyak teks daripada kode HTML di sana. Mesin pencari akan menyukai laman web seperti itu. Minim kode HTML, lebih banyak teks. Jika kita tulis sebuah artikel dengan jumlah 700 kata dengan kode HTML yang sederhana, signal-to-noise ratio dengan sendirinya akan tinggi dan mesin pencari menyukai ini.
11. Hindari Flash
Flash menyulitkan para pembuat konten SEO. Flash bisa dikatakan musuh bebuyutan SEO bersamaan dengan frames. Flash membuat laman web lama untuk bisa dimuat sempurna dan tak bisa dibaca mesin pencari. Semua informasi yang ada dalam flash tidak bisa dibaca mesin pencari karena tidak terindeks. Ini bertentangan dengan tujuan upaya SEO, yakni membuat semua konten sebisa mungkin terindeks dengan sempurna oleh mesin pencari. Flash juga sering membuat kesal pengunjung situs dan membuat mereka segan kembali. Anggap flash sebagai alternatif terakhir untuk menarik pengunjung.
12. Hindari frame
Tak ada yang perlu diragukan lagi, frame bukan alat yang tepat untuk SEO. Frame tidak bisa digabungkan dengan unit fundamental navigasi web. Frame menghancurkan peluang situs / blog untuk bisa terindeks dengan baik oleh mesin pencari. Jika sebuah situs menggunakan frame, bisa saja yang terindeks mesin pencari hanyalah laman depannya saja (homepage).
13. Gunakan sinonim and bentuk jamak
Untuk membuat artikel kita relevan dengan sebanyak mungkin pertanyaan yang dimasukkan dalam mesin pencari, kita harus gunakan sinonim dalam teks / artikel. Google menyukai artikel seperti ini (yang kosakatanya bervariasi tetapi tetap bertalian dengan satu tema) dan dengan sendirinya artikel itu akan dianggap berkualitas untuk ditampilkan dalam hasil pencarian. Argumen serupa juga berlaku untuk kata-kata jamak. Kata jamak membuat Google lebih mudah merujuk untuk versi kata tunggal dan jamak dari sebuah kata tertentu.
14. Tautan harus dibenamkan dalam teks, tidak terisolasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tautan harus menjadi bagian kalimat. Tidak tahu caranya? Pertama, tentukan anchor texts yang diinginkan dengan menyorot kata tertentu. Kedua, temukan ikon “insert/edit links” (saya pakai WordPress). Ketiga, masukkan URL laman web yang dikehendaki/ mau ditautkan. Terakhir, jika perlu pilih “open link in a new window” dan simpan dengan klik “add link”. Selesai! Ini contohnya.
Iya mas Sriyono, banyak banget. Itu cuma dasar-dasarnya saja. Belum yang lebih rumit lagi. Hehe 🙂
Makasih dah mampir ya.
Kangen Semarang. Saya alumni Undip loh.
wah, banyak banget yang harus diperhatiken ya…
hmmmm…
menyimak,
pengin jadi jagoan SEO neh… 🙂
Iya mas Sriyono, banyak banget. Itu cuma dasar-dasarnya saja. Belum yang lebih rumit lagi. Hehe 🙂
Makasih dah mampir ya.
Kangen Semarang. Saya alumni Undip loh.
Mantab, poin2nya byk juga nih, n ini baru dasar2nya aja ya?