Jangan bernafas dengan ‘baik dan benar’. Bernafaslah dengan Bebas!

Seorang rekan menanyakan pada Leslie,”Teach me proper breathing please!” Tetapi sayangnya tidak ada cara paling sempurna untuk semua kondisi. Setiap kondisi dan setiap manusia adalah unik dan perlu dicermati dan dilakukan penyesuaian jika perlu, menurut saya.

Bagi Leslie, melakukan pernafasan bukan hanya demi benar tidaknya teknik tetapi lebih pada apakah seseorang merasakan kebebasan dan kelegaan dalam melakukannya. Bernafas harus membuat kita lebih hidup, berenergi, bebas, bukannya terkungkung, tegang, kurang nyaman dan sebagainya. Dan untuk bisa bernafas dengan lebih bebas, masih kata Leslie, seorang yogi/ yogini perlu unlearn atau melupakan dulu teknik bernafas yang sudah biasa ia lakukan, yang menurutnya sudah baku. Ia harus bersedia untuk bereksperimen, melepaskan diri dari pakem dan lebih membebaskan dirinya untuk mencapai kebebasan, kenyamanan dan kelegaan dalam bernafas. Bukan melulu memaksakan diri mengikuti pola yang sudah ia pelajari dari orang lain. Ia perlu bereksplorasi dengan tubuh dan jiwanya sendiri. Seperti misalnya saat menurunkan tubuh dari posisi plank (palakasana) menuju four-limb staff (chaturanga dandasana) yang mirip push-up, sebagian merasa menghembus nafas keluar lebih tepat bagi tubuhnya sementara yang lain justru lebih merasa nyaman untuk menarik nafas masuk saat turun. Semuanya sangat subjektif, bergantung pada si pelaku. Bahkan bagi saya, keduanya sama saja nyamannya. Tak ada perbedaan signifikan. Untuk mengetahui ini kita perlu merasakannya dengan penuh kecermatan mengenai sensasi yang terasa dalam tubuh kita.



Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: