Mengatur Menu Puasa dengan Prinsip Food Combining

image

Prinsip utama yang saya selalu camkan dalam food combining adalah memisahkan bahan makanan yang mengandung pati (tepung-karbohidrat) dari sumber protein hewani. Mengapa? Karena menyulitkan proses pencernaan. Jadi jangan dimakan bersamaan! Kalau ngotot tetap dimakan bersamaan (misal lontong plus sate ayam), boleh tetapi risiko tanggung sendiri. Saya pernah mencoba makan sate ayam dicampur lontong dan besoknya langsung kena sakit tenggorokan dan pilek seminggu. Mungkin karena begadang, kondisi sedang kurang fit, cuaca labil dan asupan buah- sayur kurang. Alhamdulillah sekarang tidak lagi.

Jika ingin mencoba menu puasa ala food combining, berikut adalah penjelasan singkatnya yang saya sarikan dari keterangan Wied Harry, nutripreneur yang mengkampanyekan diet food combining dan cara memasak sehat. Sahur bisa diawali dengan minum air putih suhu ruang yang dikucuri perasan jeruk lemon sebanyak 1-2 sendok makan (bisa juga jeruk nipis atau belimbing wuluh/ belimbing sayur). “Hah, apa gak asem itu? Lagipula saya kan punya maag!” Mungkin itu reaksi tipikal (dan histeris) orang. Tetapi jangan cemas, dalam tubuh, air jeruk akan berubah cenderung basa, bukan asam.

Lalu sekarang kita bahas menu utama sahur. Tidak seperti kebanyakan menu sahur yang penuh karbohidrat dan protein hewani, menu sahur ala food combining berupa buah potong (murni buah saja ya, minus sirup, madu yang belum tentu asli dan murni, susu kental manis, gula pasir atau pemanis buatan lain). Kalau kurang kenyang, minum air putih dan jus buah murni. Ingat, buah yang berkandungan alkohol dan gas tinggi (seperti durian, nangka, mangga dan pisang yang terlalu matang) tidak disarankan karena perut akan sebah (penuh gas). Perut bisa kurang nyaman.

Kalau sahur masih kurang ‘nendang’, boleh coba lassi, yaitu smoothie (campuran jus buah kental misalnya pisang, mangga, alpukat, kurma, dsb yang membuat perut penuh; lain dengan jenis buah dengan kandungan air tinggi yang kurang mengenyangkan tapi hanya mengembungkan seperti semangka, melon, timun suri) dan ditambah plain yogurt (yogurt tanpa tambahan rasa, zat pewarna buatan).

Kalau masih belum ‘nendang’ juga, lahap saja telur rebus atau omlet yang digoreng tanpa minyak/ sedikit minyak 30 menit sejak selesai makan buah dan minum jus. Ingat bahwa minyak membuat makanan susah dicerna dan kurang sehat. Kalau mau ditambahkan sayur ke telur yang dibuat omlet juga boleh karena protein hewani boleh dicampur dengan sayur. Sayur terkenal fleksibel digabungkan dengan bahan makanan jenis lain. Telur adalah sumber protein hewani yang paling mudah dicerna sehingga lumayan aman dikonsumsi saat tubuh beristirahat dan dalam proses detoksifikasi pagi hari (pukul 4 pagi sampai 12 siang). Jadi tubuh tetap bertenaga dan tidak cepat mengantuk karena cadangan kalori tubuh tidak habis untuk mencerna makanan yang berat (biasanya karbohidrat+daging).

Nah saat buka puasa, kita memiliki pilihan menu yang sama (buah segar) sebagai pembuka atau beberapa butir kurma dan air putih suhu ruang (bukan panas,atau dingin) sudah cukup. Jus buah murni suhu ruang juga bagus untuk mengisi perut. Pastikan air putih menjadi bagian penting menu buka untuk memberi asupan air pada tubuh. Lebih bagus lagi air kelapa muda suhu ruang yang mengandung asam laurat yang bagus untuk otak dan elektrolit alami untuk menyegarkan badan. Daging kelapa muda juga boleh disantap untuk mengenyangkan sebentar hingga salat maghrib ditunaikan. Jangan terlalu kembung hingga rukuk menjadi tak nyaman.

Makan malam dapat dilakukan setelah salat maghrib (30menit setelah berbuka pertama). Menu makan malam hanya akan terdiri dari menu protein dan menu pati (karbohidrat). Kita dapat mengkonsumsi satu menu secara berselang-seling. Misalnya hari pertama puasa,kita bersantap malam dengan menu protein, maka hari kedua akan dipenuhi dengan menu pati saja. Ingat bahwa kita tidak diperbolehkan mencampur protein hewani dengan pati (nasi, roti) dalam food combining. Menu protein ini ialah satu jenis makanan hewani plus sayur segar. Menu pati berupa nasi merah/ hitam/ kentang, lauk nabati (tempe, oncom, tahu) plus sayur segar.

Setelah salat tarawih, bisa menuntaskan nafsu makan yang masih belum padam juga dengan meneguk jus 3 warna/ jenis sayuran ditambah air jeruk nipis atau lemon.

Selamat mencoba!



3 responses to “Mengatur Menu Puasa dengan Prinsip Food Combining”

  1. Eh kok ngajarin minum yoghurt? Bukannya susu gak baik?

    Btw, baru paham kenapa semangka bikin perut gak enak. Tiap kali abis sarapan semangka gede, pasti langsung bolak-balik ke toilet. Misteri terpecahkan. Terimakasih!

    1. Mungkin untuk mengakomodasi mereka yang merasa kurang kenyang dengan buah saja. Tapi basically food combining membolehkan susu asal yang segar bukan susu hasil pasteurisasi. Alasannya karena enzimnya kalau segar masih utuh. Tapi selera pribadi aku sih, no milk.

      1. Aku juga no milk, anti milk.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: