Berjalan pagi tadi menyusuri sebuah jalan kecil. Bangkai tikus yang sudah tipis, garing bagaikan dendeng atau yang masih mengeluarkan darah segar bukan pemandangan luar biasa di sini. Namun kali ini bangkai itu lain. Warna bulunya putih bersih. Mungkin tikus albino, pikirku. Tetapi kakinya empat dan terlalu besar untuk ukuran tikus got. Anak kucing rupanya. Apakah itu anak kucing yang sama yang tempo hari kulihat di sini juga? Saat itu ia tampak kurus kering, jalannya gemetar, mencari induknya yang entah ada di mana. Kecil kemungkinan sang induk mengabaikannya. Bisa jadi pemiliknya yang menelantarkannya begitu saja. Sebentar lagi tubuh mungilnya akan dikerumuni ribuan semut dan belatung. Hingga dagingnya tandas. Bulu-bulu putihnya akan kering tertimpa sinar matahari selama berhari-hari lalu terbang tersapu angin. Tulang belulangnya menyatu dengan tanah. Dan aku pun berlalu, seperti jutaan yang lain yang berlomba dengan waktu.
About Me
A life-long blogger
Leave a Reply