Mendekati arah Masjid Sunda Kelapa di Menteng, mata saya yang biasa disambut teduhnya pepohonan kini silau diterpa sinar matahari. Makin dekat ke sana, makin jelas bahwa pohon terbesar di sana telah tumbang.
Peristiwa tumbang itu sungguh terjadi sekonyong-konyong. Di luar dugaan. Karena itu, sejumlah pedagang langganan saya terkena dampaknya.
Saya cari ibu penjual jus buah kesukaan saya. “Bu, pesan jusnya!”seru saya bersemangat. Saya haus bukan kepalang selepas beryoga di Taman Suropati pagi tadi, dan jus buah menjadi pelepas dahaga wajib buat saya.
Raut mukanya agak lesu. “Maaf, besok ya.. Belum tahu kalau dagangan saya abis ketimpa pohon ya? Di berita ada kemarin.”
“Hah??”saya terbengong-bengong. Antara kasihan, terkejut dan tidak terima bahwa ia tidak bisa membuatkan saya minuma favorit.
“Besok mungkin baru bisa jualan,”katanya lirih.
Saya menemukan beberapa penjual yang absen pagi itu. Gerobak jualan mereka sudah ringsek berat tertimpa pohon raksasa itu, yang tiba-tiba roboh begitu saja sore hari Sabtu kemarin (25/10). Untungnya tidak ada yang luka-luka berat atau meninggal. Beberapa kendaraan juga ikut tertimpa.
Sungguh sebuah kebetulan bahwa pohon itu cuma beberapa langkah dari rumah dinas/ kediaman resmi wakil presiden RI. Dan insiden itu terjadi bertepatan di hari Tahun Baru Hijriyah dan menjelang diumumkannya kabinet baru pemerintahan Jokowi-JK.
Saya ingat gerobak-gerobak itu berwarna merah, baru diberikan pada mereka dua tahun lalu, saat Jokowi masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Disponsori oleh Bank DKI, gerobak-gerobak itu relatif bagus jika dibandingkan gerobak sebelumnya yang tidak seragam dan kumal.
Pedagang jus itu juga ikut diberi gerobak merah. “Tapi sekarang sudah saya kiloin, ya gimana hancur lebur,”kisahnya. Tapi ia berkata, kita tidak boleh hilang semangat. Tangannya terkepal, lalu kembali melayani pembeli pedagang lain karena mungkin ia mendapatkan komisi jika membantu temannya layani pembeli. Itulah rekatnya persaudaraan di komunitas pedagang makanan Masjid Sunda Kelapa.
Leave a Reply