Mana yang betul menurut Anda, “inspirator” atau “inspirer”?
Inilah salah satu kasus yang menunjukkan bahwa yang benar justru tampak salah hanya karena lebih jarang dipakai atau diucapkan.
Saya pun pertama kali terkecoh saat seseorang bertanya pada saya,”Kata ‘inspirator’ itu dalam bahasa Inggris ada nggak ya?” Spontan saja saya mengangguk, karena kata itu begitu familiar dalam bahasa Indonesia. Semua orang tampaknya juga berpikir demikian.
Begitu diperiksa di kamus bahasa Inggris, ternyata tidak ada kata “inspirator”! Mencengangkan juga. Bagaimana bisa?!
Usut punya usut, betul juga kalau kata “inspirator” itu sebenarnya kesalahan yang melanggar logika bahasa, terutama morfologi. Hanya saja, karena ia lazim sehingga kesalahan itu dianggap benar saja oleh khalayak ramai.
Jadi begini penjelasannya: Kata “inspire” (menginspirasi) dapat diubah menjadi pelaku (agent/ doer) dengan ditambahi akhiran (suffix) -er/or/r . Jadi bagaimana bisa “inspire” menjadi “inspirator” (orang yang menginspirasi)? Bahasa Inggris tidak mengenal akhiran -ator/tor. Nah, dari aturan itulah akhirnya kita bisa memahami secara logis bahwa “inspire” haruslah menjadi “inspirer”.