Masyarakat dan peradaban tak suka yang ganjil. Mereka menyukai kegenapan, kewarasan, kepatuhan pada keseragaman. Karena dari keseragaman itu tercipta kohesi, daya ikat yang menyatukan – dan mengungkung – semua manusia di dalam lingkarannya, yang penuh sukarela atau terpaksa berada di dalamnya. Keserasian juga akan terbina jika keseragaman dan kepatuhan terjaga senantiasa. Pemberontak-pemberontak akan dibina, dan jikalau tetap liar dan binal, pastinya akan dibinasakan.
Sebagian yang ganjil cukup beruntung untuk bertahan dengan menyamar sedemikian rupa untuk tampak lebih genap di mata masyarakat yang terus menerus menghakimi. Sementara yang sisanya, bisa melejit, mencuat dengan keganjilan mereka.
Menjadi ganjil, juga kadang bisa menjadi bahan jualan. Gpp ganjil, asal ngehits dan banyak uang.