Sebuah studi terbaru mengklaim bahwa memberikan anak makanan berbahan kacang tanah di usia dini dapat mengurangi risiko mereka menderita alergi di saat dewasa.
Studi ini meneliti 600 bayi yang memiliki risiko alergi kacang tanah, antara usia 4 hingga 11 bulan. Sejumlah orang tua diinstruksikan untuk memberikan anak mereka makanan tanpa kacang tanah dalam bentuk apapun pada anak, sementara kelompok lainnya diperintahkan untuk memberikan anak-anak mereka setidaknya 6 gram protein kacang tanah per pekan.
Para peneliti menemukan bahwa memberikan protein kacang tanah pada anak sebelum ulang tahun pertamanya mengurangi risiko mereka menderita alergi kacang tanah hingga 81%.
“Sebelum tahun 2008, panduan praktik klinis merekomendasikan penghindaran makanan yang berpotensi alergen dalam asupan makanan anak-anak usia dini yang memiliki risiko tinggi menderita alergi makanan,” ujar Daniel Rotrosen, M.D., direktur Divisi Alergi, Imunologi dan Transplantasi dari NIAID.
“Meski sejumlah studi terkini menunjukkan tidak adanya manfaat dari upaya menghindari alergen (pencetus alergi), studi LEAP ini merupakan yang pertama yang menunjukkan pengenalan makanan berbahan kacang tanah di usia dini sebenarnya bermanfaat dan menemukan pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalaha kesehatan publik yang serius.”
Para dokter menyarankan untuk memeriksakan kulit bayi sebelum memperkenalkan makanan berbahan kacang tanah. Jika uji kulit ini negatif, mereka menyarankan anak yang bersangkutan perlu diberikan asupan kacang tanah. Jika risiko alerginya terbukti positif dalam uji kulit, mereka menyarankan para orang tua untuk melalui proses pengenalan kacang tanah itu dalam pengawasan dokter anak berpengalaman. (Akhlis)