PERNAHKAH Anda merasa sangat tersiksa berada dalam ruangan yang dinginnya terlalu menusuk?
Itulah yang saya kerap rasakan dalam ruangan di gedung-gedung pencakar langit yang pernah saya kunjungi. Karena saya tidak berdaya dan tidak kuasa untuk mengatur temperaturnya, yang saya bisa lakukan cuma menyesuaikan pakaian agar merasa lebih hangat sehingga mesti memakai pakaian berlapis-lapis.
Saya sering bertanya,”Apakah harus sedingin ini?”
Ternyata tidak cuma saya yang mengeluhkan. Banyak teman kerja yang mengeluhkan derita yang sama.
Ternyata makin dingin suhu ruangan, makin banyak energi listrik atau bahan bakar yang dikonsumsinya. Mubazir jika menyalakan pendingin ruangan dengan suhu yang terlalu dingin. Apalagi bagi orang tropis seperti kita, yang merasa sudah cukup sejuk berada dalam ruangan bersuhu sekitar 20-25 derajat celcius. Di bawah kisaran itu, rasanya malah menggigil. Dan karena terlalu dingin, jari-jemari menjadi kaku dan mengetik menjadi sulit apalagi pekerjaan saya mengharuskan mengetik sepanjang hari.
Kemudian saya berkunjung ke sebuah perpustakaan yang suhunya ternyata tidak serendah ruangan-ruangan yang biasa saya kunjungi. Saya lihat pendingin ruangannya Daikin.
Penasaran, saya coba mencari informasi. Maklum tinggal di kota sepanas Jakarta, saya merasa butuh pendingin ruangan juga. Dengan begitu banyaknya produk pendingin ruangan di pasar, sulit untuk menentukan pilihan.
Riwayat Panjang Daikin
Daikin dikenal sebagai salah satu jenama (brand) terbaik di dunia perihal pendingin ruangan. Tidak heran, karena pengalamannya di bidang ini sudah 90 tahun. Berasal dari negeri matahari terbit, jenama ini dikenal sebagai produsen pendingin ruangan kelas premium, bukan abal-abal. Inovasi dalam fitur-fitur pendingin ruangannya membuat Daikin terus digemari konsumen dan diakui dalam bentuk penghargaan kaliber global.
Karena saya memiliki perhatian pada isu perubahan iklim, saya pun menjadi lebih cermat memilih produk pendingin ruangan. Saya ingin memilih yang paling hemat energi dan nyaman agar emisi karbon dan risiko pengikisan ozon saya dapat ditekan seminimal mungkin. Ini karena Daikin memakai R32, refrigerant terbaru yang lebih ramah lingkungan.
Pendingin udara Daikin yang dipakai di perpustakaan itu ternyata lebih baik daripada pendingin udara yang digunakan para pemilik gedung yang saya sambangi. Produk ini memiliki kemampuan unik untuk menyesuaikan suhu ruangan agar sesuai dengan cuaca. Rupanya ini kenapa kami makin menggigil karena AC kantor makin dingin tiba-tiba saat hujan deras.
Daikin memiliki solusi juga untuk memangkas konsumsi energi. Saat biaya listrik terus naik, memiliki AC Hemat Energi juga merupakan sebuah investasi besar.
Ada tiga cara AC Daikin menurunkan biaya listrik.
Pertama
AC Daikin menghubungkan pendingin ruangan ke data prakiraan cuaca. Anda tinggal atur agar suhu lebih nyaman. Untuk saya, suhu nyaman artinya suhu ruangan tidak drop saat cuaca dingin di luar rumah tetapi juga tidak naik banyak saat cuaca gerah.
Kedua
AC Daikin memudahkan pengaturan sesuai kondisi ruangan. Jika ruangan dimasuki banyak orang, aturlah agar pendingin ruangan bekerja sedikit lebih banyak. Begitu tidak ada orang di ruangan, aturlah agar pendingin ruangan mati otomatis.
Ketiga
AC Daikin menyediakan pengaturan konsumsi listrik maksimal. Dengan adanya batasan atas ini, mati listrik mendadak sebab penggunaan berbagai alat elektronik secara bersamaan bisa dihindari.
Untuk menemukan lokasi toko Daikin, kunjungi laman ini.
Jadi, kalau AC ya Daikin! (*/)
Leave a Reply