KESEHATAN MENTAL seakan menjadi topik yang hot akhir-akhir ini.
Ya siapa yang nggak terganggu mentalnya saat begini sih? Sekalipun manusia yang bermental baja pun pasti ada kena sedikit banyak kan. Mustahil 100% nggak terdampak. Itu denial.
Saya sendiri mencoba untuk menjaga kewarasan dengan mencoba kiat-kiat yang diberikan dr. Zulfia Syarif SpKj. berikut:
- Fokus pada hal yang bisa dikendalikan: Pandemi penuh dengan hal-hal yang nggak bisa kita kendalikan sepenuhnya. Maka setop terlalu control freak terhadap segala hal dalam kehidupan atau kesehatan mental kita jadi tumbalnya. Fokus pada hal-hal yang bisa kita lakukan misalnya melaksanakan protokol kesehatan, berdiam di rumah dulu, ikut vaksinasi, dan sebagainya.
- Berdiet berita dan media sosial: Orang kerap cemas tatkala terlalu sering mengonsumsi berita di media sosial. Jangan mencari informasi apalagi memercayai informasi di grup WhatsApp atau media sosial. Dapatkan informasi dari sumber berita yang Anda percayai misalnya kantor berita yang sudah teruji kredibilitasnya dan batasi konsumsi konten atau berita di luar itu. Batasi juga waktu konsumsi berita. Jangan membiarkan diri scroll dan larut begitu saja dalam isi percakapan di grup WhatsApp.
- Fokus pada kegiatan positif: Mental bisa lelah saat fokus pada hal-hal yang sudah kita tak bisa lakukan selama pandemi. Di saat begini, gantilah fokus pada hal-hal yang masih bisa kita nikmati dan lakukan. Jika harus bekerja dan beraktivitas di rumah, ya sudah nikmati saja. Nikmati saat-saat harus bersama keluarga di rumah karena hal itu tak bisa terjadi setiap hari sebelum pandemi.
Terus terang saya sendiri juga sudah berusaha melakukannya dengan menghabiskan waktu di rumah untuk belajar hal-hal baru di rumah, membaca buku-buku yang tak pernah saya baca sebelumnya, dan lebih bijak lagi saat dihadapkan pada banjir informasi di media sosial. Kita harus mindful atau sadar dan eling saat baca berita. Kita harus ingat bahwa faktanya saya sendiri masih sehat dan menghalau kecemasan yang tidak perlu dan tidak pasti bakal terjadi juga. (*/)
Leave a Reply