Nasib Buruk Akibat Lupa Tanda Kutip

BAYANGKAN Anda menjadi Tomasz Giemza (diperankan dengan gemilang oleh aktor Maciej Musialowski), seorang pemuda Polandia yang sudah masuk jurusan hukum di universitas bergengsi. Bangga pastinya.

Tapi kebanggaan tadi hancur lebur begitu ia dipanggil dalam sebuah sidang dugaan plagiarisme. Ia didepak dari bangku kuliah karena alpa dalam menyertakan tanda kutip dalam tugas esainya. Bahkan itu bukan skripsi lho.

Tanpa bisa protes lagi, ia menerima keputusan tadi dengan terpaksa. Pendidikan yang menjadi satu-satunya jalan untuk mobilitas vertikal dalam stratifikasi sosial, kini lenyap sudah. Sedih banget…

Ia sebenarnya pemuda miskin yang pernah dekat dengan sebuah keluarga terpandang Krasucki. Mereka ini tinggal di ibukota Warsawa, tinggal di apartemen mewah di tengah kota dan punya lingkaran pergaulan elit. Semacam diplomat, politisi, pebisnis, dan sebagainya.

Sementara protagonis kita ini cuma pemuda udik dengan niat tulus untuk menjalin hubungan dengan keluarga kaya tadi karena ia memang menaruh hati pada putri pasangan Krasucki, Gabi.

Tomasz pun punya trik khusus untuk mengetahui opini yang paling jujur dari keluarga ini mengenai dirinya. ia meninggalkan ponselnya di sofa dan pura-pura pulang. Ponselnya pun merekam pembicaraan tiga orang ayah, ibu dan anak ini soal dirinya.

Eksperimen meninggalkan ponsel itu membuat hatinya remuk karena dalam rekaman, ketiga orang tadi malah mencemoohnya. Mereka membicarakannya seolah sebagai seorang pengemis yang ingin mengiba, meminta perlindungan dan cinta dari Gabi. Memang biaya pendidikan Tomasz ditanggung keluarga Krasucki dan ia tentu tak bisa serta merta mendendam hanya karena mereka mencemoohnya di balik punggungnya.

Sebagai seorang laki-laki, tentu harga dirinya jatuh. Tomasz mendengarkan setiap detik rekaman tadi dengan bibir bergetar dan mata berurai airmata.

Namun, ia masih berusaha tabah dan gigih dalam mendekati Gabi dan keluarganya itu. Dan keputusannya untuk tetap menjalin koneksi dengan keluarga Krasucki berbuah manis.

Ia bertemu Beata Santorska, seorang praktisi humas ‘bawah tanah’. Ia mengepalai sebuah agensi partikelir yang bekerja demikian rapi untuk secara sistematis membantu para klien dalam mengubah dan membentuk citra di dunia maya. Jika perlu segala cara (baik yang haram sekalipun) untuk ditempuh.

Tertarik dengan bidang kehumasan ‘bawah tanah’ ini, Tomasz mencoba mengerjakan sebuah proyek untuk mencoreng citra seorang pesohor YouTube yang bergerak di bidang kebugaran dan kesehatan. Ia sesatkan opini publik soal selebriti maya ini dan produk minuman kesehatannya yang mengandung kunyit. Tomasz mengusulkan bahwa ia akan menggaungkan isu bahwa kelebihan minum produk minuman suplemen tadi bisa membuat overdosis betakaroten padahal itu tak sepenuhnya benar. Ia penuhi media sosial dengan foto-foto dan unggahan akun palsu yang mengeluhkan kulit mereka menguning akibat minum minuman suplemen si selebriti YouTube itu. Runtuhlah citra dan kerajaan bisnis si selebriti ini. Sampai ia menangis di sebuah video demi klarifikasi atas kabar yang dihembuskan Tomasz.

Cerita bergulir makin menegangkan saat Beata mengatakan ada proyek baru yang melibatkan Pavel Rudnicki (Maciej Stuhr), seorang politis muda yang percaya dengan semangat keterbukaan Eropa pada kaum imigran dari Asia Barat. Latar belakang film ini memang Polandia yang sedang bergolak akibat pertentangan kaum sayap kanan yang ingin Polandia bebas dari kaum imigran muslim dari tanah Arab yang bergejolak (Suriah). Rudnicki adalah wajah sayap kiri, semangat toleransi dan moderat terlihat dalam setiap kampanyenya.

Tomasz pun menerima dengan bersemangat proyek penghancuran citra Rudnicki ini begitu ia tahu Rudnicki ada hubungan erat dengan keluarga Krasucki.

Konflik makin meruncing tatkala Tomasz tahu ia bisa menggunakan keluarga yang ia benci tapi juga hormati itu untuk memuluskan proyek Rudnicki.

Dari sana, langkah Tomasz makin tak terbendung. Ia mulai menggunakan strategi dan cara yang nekat dan penuh kebencian demi keuntungin dirinya sendiri.

Saya sendiri bisa paham bahwa sebuah kejahatan tak muncul begitu saja. Ada banyak faktor pemicu yang berkontribusi di dalamnya yang kita sebagai pihak luar mesti ketahui dan kaji lebih cermat dan bijak.

Menghakimi memang mudah tapi tak akan membawa kita ke pemahaman lebih dalam mengapa sebuah tindak kriminal yang begitu keji dan jahat bisa terjadi. Kita tahu manusia bukanlah makhluk yang bertindak secara random atau tanpa sebab.

Di sini kita tahu bahwa Tomasz sebetulnya baik tapi dalam perjalanannya ia menjadi korban sebuah sistem kemasyarakatan yang ketat dan tanpa ampun.

Ia pun berusaha menemukan solusinya sendiri yang bertentangan dengan norma dan moral.

Terlepas dari akhir film yang agak kabur, saya bisa memberikan rekomendasi atas film dan akting si Maciej Musialowski yang top. Ia berhasil menghidupkan karakter Tomasz yang harus begadang memutar otak demi bertahan dalam sebuah pekerjaan yang tak lazim dan pada hakikatnya ilegal.

Riasan untuk si aktor utama juga meyakinkan. Lingkaran hitam di bawah mata yang cekung pada wajah Tomasz sangat mencerminkan rupa seorang pekerja modern yang di waktu terjaganya tak bisa jauh dari layar laptop, ponsel ataupun televisi. (*/)

Published by

akhlis

Writer & yogi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.