SVETLANA ROMASHINA adalah salah satu nama perenang indah (artistic swimmer) yang paling berpengaruh dan berprestasi di Rusia dan dunia. Rusia sendiri sudah merajai renang indah sejak tahun 2000. Dominasi ini tak terpatahkan salah satunya berkat kehadiran Romashina di kolam pertandingan.
Hingga tulisan ini dibuat, sudah 7 medali Olimpiade yang dikantonginya. Ini belum termasuk medali yang disabetnya dari ajang kejuaraan renang indah sedunia.
Romashina yang kini menjadi duta sejumlah mereka produk dan layanan olahraga di Rusia ini mengaku dirinya ingin terus bekerja keras mempopulerkan cabang olahraga renang indah yang menurutnya belum setenar seluncur es (ice skating) di negaranya.
Dalam sebuah wawancara siniar di Olympics.com, Romashina mengaku dirinya tidak pernah bosan dengan renang indah yang dulunya disebut “synchronized swimming” dan sekarang dinamai menjadi “artistic swimming”.

Cabang olahraga ini sendiri unik karena menjadi salah satu cabor yang tidak membuka diri bagi atlet pria, selain senam ritmik (rhythmic gymnastics) yang juga cuma diperbolehkan diikuti perempuan di ajang Olimpiade.
Renang indah adalah hidupnya, dan ia memiliki karakter yang kuat dan keinginan kuat untuk mengejar kemenangan.
“Saya akan melakukan apapun agar bisa menang,” ungkapnya.
Ia tak ingin menyerah dan itulah ia terapkan dalam kehidupannya juga.
Pasca kemenangan di Olimpiade Rio 2016, Romashina mengaku dirinya makin matang dan tak mudah meledak.
//www.instagram.com/embed.js
Dulu ia lebih mudah emosional dan bisa berdebat dengan pelatihnya. Kini ia lebih mudah dalam mengendalikan diri.
Romashina berkata mungkin karena ada pengaruh dari perubahannya sebagai seorang ibu baru. Juga karena ia makin dewasa dan pengalamannya sebagai atlet makin banyak.
Dalam renang indah, Romashina mengaku justru makin bisa menyempurnakan diri karena pengalaman yang sudah ia miliki memberinya peluang untuk itu. Ia bisa berpikir lebih cepat dan responsif.
Saat ditanya hal apa yang paling sulit dalam renang indah, Romashina berkata senyum. Walaupun gerakannya sulti bagaimanapun akan terasa lebih mudah saat mereka bisa tersenyum saat memperagakannya.
//www.instagram.com/embed.js
“Kami ingin menunjukkan pada orang bahwa ini terlihat mudah padahal tidak demikian,” tukas perempuan yang sejak invasi Rusia ke Ukraina berhenti menggunakan media sosial Instagram dan beralih ke Telegram ini.
Ia juga menandaskan bahwa synchronized swimming yang ditekuninya ini mencakup banyak elemen dari cabang olahraga lain misalnya renang, loncat indah (diving), akrobat, bahkan balet juga.
Sebagai seorang ibu, ia memahami alasan partner renang indahnya, Natalia Ischenko, pensiun. Di pusat pelatihan, tentu atlet tidak bisa bersama keluarga dan itu sungguh berat bagi seorang ibu. Romashina sendiri memiliki anak bernama Alexandra dan ia mengaku hal itu sangat berat baginya.
Pasca pensiunnya Ischenko, Romashina terus bertanding dengan partner berbeda, Svetlana Kolesnichenko.

Meski sudah begitu berprestasi di dunia renang indah, Romashina tidak memaksa sang anak untuk mengikuti jejaknya. Itu terserah Alexandra, katanya. Tugasnya sebagai ibu adalah mendukung pilihannya.
Romashina memandang banyak potensi yang bisa digali dari ice skating karena di Rusia, ice skating punya banyak event pertunjukan yang memukau banyak penonton.
Ini berbeda dari renang indah yang meski juga sama memukaunya, tidak banyak event yang spektakuler. Cuma ada dua pertunjukan renang indah di Rusia hingga saat ini, ungkap Romashina.
Ia merasa terpanggil untuk mempopulerkannya bahkan hingga di Asia, luar Rusia. Namun, itu mungkin akan dilakukannya jika kariernya usai dan ia pensiun.
Saat ditanya siapa atlet ice skating favoritnya, Romashina menjawab Alina Zagitova. Untuk atlet pria, ia suka Yuzuru Hanyu dari Jepang.
Romashina juga mengidolakan Michael Phelps, Michael Jordan dan Michael Schumacher.
Meski ada kabar berhembus soal pensiunnya Romashina sebelum Olimpiade Tokyo 2020 lalu, toh ia masih berlaga juga di sana dan menyabet dua medali emas lagi. Total ia mengantongi 7 medali Olimpiade selama kariernya hingga sekarang.
Pasca skandal mega doping yang diduga Barat melibatkan sejumlah atlet dan pemerintah Rusia, Romashina terus bertanding di Olimpiade karena sanggup membuktikan dirinya bersih dari doping dan tidak terkait dengan skandal tersebut.
Secara keseluruhan, Romashina bisa dikatakan atlet veteran dengan partisipasi di 3 olimpiade dan memegang 21 gelar juara dunia.
Sejak invasi Rusia yang lalu, Romashina makin jarang beraktivitas di Instagram.
Akhirnya ia mengumumkan akan mundur dari Instagram dan beralih ke sebuah kanal Telegram khusus yang tersedia bagi para penggemarnya dari seluruh dunia.
Di Telegram, ia masih aktif menyebarkan berita soal aktivitas dan event yang ia hadiri. Ia makin banyak berenang indah di event-event publik di Rusia. Semuanya dengan tujuan untuk menarik generasi muda Rusia untuk menekuni olahraga tersebut.
Romashina berencana akan melahirkan anak keduanya sebelum Olimpiade Paris 2024 nanti.
Sampai kapankah ia akan terus berkompetisi? Kita lihat saja nanti. (*/)