Pandawara Group: Teladan Anak Muda Pembuat Konten Viral Positif

TIKTOK saat ini memang jadi sarangnya kreator konten anak-anak muda. Tidak cuma yang membuat eneg, tapi juga ada yang positif sih.

Konten TikTok didominasi oleh konten ghibah, saling kritik, saling singgung, yang sedikit sekali faedahnya.

Dan saya tak mendapatkan manfaatnya… Menghibur sih tapi cuma bisa memperkaya diri mereka.

Untungnya buat orang lain dan masyarakat banyak apa?

Tapi untung tidak semuanya begitu.

Salah satu kreator konten anak muda yang berbeda dan menurut saya patut diikuti dan diteladani adalah Pandawara (Pandawara Group).

Anak-anak muda Bandung ini memulai memunguti sampah yang bertebaran di sekitar mereka. Entah itu di pinggir jalan, sampai ke sungai-sungai dan saluran air yang penuh dengan sampah plastik terutama.

Dari cerita-cerita mereka kita bisa tahu bahwa masyarakat Indonesia itu mentalitas manajemen sampahnya sangat amat primitif sekali.

Mereka pikir jika dibuang ke sungai, sampah akan hilang. Memang sih hilang dari pandangan mata tapi bukan berarti hilang dari muka bumi.

Cerita-cerita mereka juga menunjukkan bahwa sungai masih menjadi tong sampah raksasa bagi masyarakat kita.

Jorok, bodoh, dan tidak beradab banget sih memang.

Lucunya lagi masyarakat saling menyalahkan kalau ada banjir. Padahal ya salah mereka sendiri karena mereka yang tidak mau membayar jasa petugas pengumpul sampah.

Dan jijiknya lagi sih ada oknum masyarakat yang begitu tahu bahwa aksi bebersih itu akan diunggah ke TikTok dan begitu tahu mereka terkenal di TikTok, orang-orang tak tahu malu itu ikut aksi bersih dengan tujuan ingin tampil di video TikTok mereka. Mereka cerita ada pak RW yang mengatasnamakan aksi bebersih mereka untuk mengangkat reputasi mereka.

Gobloknya lagi, mereka ini sudah membersihkan sungai yang bukan di sekitar rumah mereka tapi masyarakat di sekitar sungai itu malah marah-marah. Alasannya karena sampah di sungai itu dibuang ke TPS padahal mereka Pandawara ini bukan warga setempat. Tapi kan logikanya, dibantu bebersih kenapa situ marah, bebal?? Hahaha. Sudah bodoh, jorok pula.

Lalu ada cerita lagi saat mereka menemukan sungai yang sudah dibersihkan dan ada sampah-sampah tak lazim yang berbau klenik, dari boneka santet yang dibuka perutnya lalu ada anggota Pandawara yang sakit sampai 3 hari. Ada juga kain putih mirip pocong yang dibuang ke sungai oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Dan apa yang dilakukan mereka sebenarnya belum menuntaskan masalah lingkungan kita yang amat parah. Karena mereka mengakui mereka cuma bisa mengurangi keparahan. Tidak bisa sampai membersihkan secara tuntas karena begitu sudah dibersihkan ada saja warga yang mengotori lagi. Bahkan ada warga yang buang sampah di depan mata mereka saat bersih-bersih. Padahal sudah tua jadi harusnya beri contoh yang baik lah. Haha. Sungguh tak tahu malu yaaaa.

Masalah sampah memang sudah jadi masalah nasional di negara ini. Masalah yang tak kunjung diberikan solusi serius oleh Jokowi dan pemerintah dari dulu sampai detik ini.

Saya sendiri akan memilih kandidat presiden atau pemimpin daerah yang memperhatikan masalah sampah ini.

Dan mungkin jika tidak bertemu ya, saya ingin pindah negara saja. Sudah muak saya melihat manusia-manusia tak bersyukur yang mengotori rumah mereka yang indah dan permai ini dengan sampah-sampah. (*/)

Published by

akhlis

Writer & yogi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.