Belajar Balet Bikin Bijak?

SATU obsesi yang belum pernah tercapai sekarang adalah mencoba belajar balet.

Alasannya karena saya suka dengan artistry-nya. Karena suka dengan balet inilah, saya kadang ‘mencuri’ sejumlah tekniknya untuk saya terapkan saat berlatih dan mengajar yoga.

Salah satunya adalah aktivasi otot kaki dengan pointed feet dan toe extension dalam berbagai gerakan.

Sebenarnya dulu di Jakarta ada sebuah tempat yang menawarkan kelas balet tapi setelah melihat para pesertanya, ternyata tidak ada prianya. Haha.

Balet juga sangat unik menurut saya karena gabungan dari seni dan olahraga.

Tak cuma itu, balet juga ternyata memiliki manfaat membuat seseorang makin bijak. Setidaknya itu yang dikatakan ilmuwan dalam sebuah studi mengenai hubungan antara latihan somatik (fisik) dan mental yakni balet dan kebijaksanaan.

Disimpulkan bahwa latihan fisik balet klasik bisa mengasah mental kita agar lebih bijak dalam menjalani kehidupan.

Bagaimana bisa ya? Mungkin Anda bertanya. Saya juga ingin tahu, jujur. Karena sekilas ya tampaknya tidak berkaitan langsung.

Dinyatakan oleh Monika Ardelt (dosen sosiologi dari University of Florida) bahwa temuan ini memang menakjubkan. Tapi tentu di balik temuan ini akan ada banyak yang mesti diselidiki lebih lanjut (sumber: University of Chicago).

Pada awalnya tujuan studi ini bukan untuk menguji dugaan bahwa balet memiliki benefit tersebut tapi menggunakan balet sebagai pembanding untuk meditasi yang memang pasti sudah berkaitan erat dengan sikap bijak seseorang.

Dan secara kebetulan, lho balet kok sama bagusnya dengan meditasi!

Kalau dugaan saya sendiri adalah karena olahraga atau latihan fisik apapun termasuk balet dan yoga asana (pose-pose fisik yoga) memang bisa menjadi salah satu jalur untuk meraih pemahaman yang lebih mendalam soal hidup. Jadi yang semula cuma ‘permukaan’ atau raga saja ternyata bisa mengantar kita ke dimensi yang lebih dalam dan halus (subtle).

Dan ini menurut saya juga sejalan kok dengan praktik para yogi kuno yang berlatih pose fisik dahulu sebelum duduk bermeditasi dan para biksu Shaolin yang berlatih beladiri begitu keras saban pagi hari agar tetap bisa sehat dan duduk tegak sembari merapal mantra dan bermeditasi di malam harinya.

Selama ini masyarakat bahkan ilmuwan kurang menganggap latihan fisik sebagai salah satu jalan untuk menjadi pribadi yang lebih bijak.

Hasil studi ini menyatakan mereka yang berlatih meditasi vipassana, latihan kesadaran (mindfulness), dan Buddhisme memiliki level wisdom lebih tinggi dari orang yang latihan balet klasik.

Tapi anehnya, mereka yang latihan balet ini semakin lama berlatih juga bisa mencapai level wisdom yang dimiliki oleh para praktisi meditasi dan kesadaran.

Semoga kapan-kapan bisa menemukan guru balet yang menerima peserta dewasa pria! (*/)

Published by

akhlis

Writer & yogi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.