Pandemic Diary: Semales Apa Sih Orang Indonesia dalam Membaca?

Ya gitu deh

PANDEMI memang bikin keki.

Tapi apa yang bikin agak menghibur di tengah berkecamuknya Covid-19 dengan berbagai varian baru yang banyaknya melebihi varian Indomie di seluruh dunia?

Jawabannya ialah saat melihat warga +62 tengsin di kancah internasional.

Jadi si mbak ini mungkin membaca tweet dari dokter Faheem Younus.

Tapi entah kenapa ya kok dia langsung aja bertanya gitu.

Apa nggak dibaca nama dokternya aja aneh. Apakah nama kayak gitu itu nama orang Indonesia? Itu yang pertama.

Yang kedua, apakah dia nggak klik profilnya si dokter sebelum nanya?

DI situ kan semua tweet-nya dalam bahasa Inggris. Apakah nggak pernah terbersit sedikitpun bahwa semua tweet dalam bahasa Inggris dengan pengecualian satu tweet dalam bahasa Indonesia itu sebenarnya menunjukkan kewarganegaraan dan domisili si dokter sebenarnya bukan di area +62?

Yang nggak habis pikir juga, kenapa kok nggak curiga, soalnya tweet si dokter ini walaupun masih bisa dipahami ya rasa bahasanya kayak kurang natural aja buat tweet orang Indonesia.

Jelas si dokter pakai alat penerjemah otomatis kayak Google Translate buat bikin tweet ini agar dia bisa menjangkau audiens di area +62 yang lagi kepayahan ditampol berbagai varian Covid.

Gitu lohh mbakayuuuuu!!!!

Malu bertanya sesat di jalan. Tapi kalau nanya juga nggak sembarangan. Lihat dulu kek siapa yang ditanya! (*/)