Ingin Sembuh dari Diabetes? Coba Diet Extra Rendah Kalori

Rakus kalau di meja makan tetapi cemas kalau terkena diabetes? Saatnya membatasi jumlah kalori.

Temuan yang sungguh menarik ini didapatkan oleh tim peneliti dari Yale University. Dikatakan bahwa riset mereka berhasil mengklarifikasi mekanisme pembatasan kalori yang menyembuhkan diabetes tipe 2. Diet jenis ini dinamai Very Low Calorie Diet (VLCD) karena membatasi asupan kalori seseorang sampai cuma seperempat asupan kalori normalnya!

Ada 3 mekanisme utama yang bisa memungkinkan hal ini terjadi, yaitu:

a. penekanan jumlah asam amino dan laktat yang diubah menjadi  glukosa

b. pengurangan tingkat konversi glikogen di liver menjadi glukosa

c. pengurangan isi lemak yang pada gilirannya meningkatkan respons liver terhadap insulin

Efeknya sudah bisa terlihat hanya dalam 3 hari!

Hasil yang sama sebenarnya bisa ditemukan di pasien bedah bariatrik (operasi yang secara signifikan mengecilkan ukuran lambung sehingga masukan kalori otomatis terbatasi dan hal ini memicu penuruna  berat badan secara lebih alami).

Meskipun temuan ini baru dilakukan pada hewan percobaan, bisa jadi ini mengarah pada apa yang juga bisa terjadi di dalam tubuh manusia. Hanya saja, perlu waktu untuk bisa memvalidasi ini pada tubuh manusia.

Tetap saja, ada beberapa hal yang sudah pasti, misalnya: kelebihan kalori selalu berakibat buruk. Dan sudah saatnya Anda membatasi konsumsi kalori berlebihan. Apalagi jika sudah ada gangguan kesehatan yang diderita. (*/)

Diet Rendah Kalori: Satu Cara Ilmiah Obati Diabetes

Membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita ternyata membuat tubuh tidak hanya ramping tetapi juga jauh lebih sehat dan jauh dari diabetes.

Tidak percaya? Coba simak hasil penelitian berikut ini.

Dinyatakan oleh tim riset yang didanai oleh The US Public Health Service bahwa mekanisme pembatasan asupan kalori secara cepat membalikkan kondisi seseorang yang didera diabetes tipe dua menjadi lebih sehat dan produktif serta bisa bertahan hidup lebih lama. Bila ini bisa dibuktikan dengan lebih jauh, bukanlah sebuah kejutan jika kita akan segera menemukan obat baru untuk mengobati penyakit ini.

Diet yang rendah kalori ini mencakup pembatasan berikut ini:

  • pengurangan konversi laktat dan asam amino menjadi glukosa;
  • pengurangan tingkat konversi glikogen di liver menjadi glukosa; dan
  • pengurangan lemak dalam makanan yang akan meningkatkan respon liver pada insulin.

Di AS, satu dari tiga orang warganya berisiko terkena diabetes tipe 2 hingga tahun 2050 menurut prediksi terkini yang dirilis The Center for Disease Control and Prevention. 

Kabar baiknya ada harapan untuk kembali sehat bagi para pasien yang menjalani operasi pengurangan berat badan bariatrik yang membuat membuat mereka membatasi asupan kalori sehingga memungkinkan penurunan berat badan secara lebih aman.

Tim peneliti Yale University meneliti lebih jauh dampak diet rendah kalori ini. Mereka meneliti subjek (tikus percobaan) yang hanya diberi makan seperempat asupan normal mereka. Ilmuwan melacak dan menghitung sejumlah proses metabolik yang berkontribusi pada produksi glukosa yang naik dalam liver.

Metode ini dikenal sebagai PINTA dan memungkinkan peneliti melakukan serangkaian analisis mendalam terhadap aliran metabolik penting dalam liver yang mungkin turut memicu resistensi insulin dan meningkatkan jumlah produksi glukosa dalam liver. Keduanya adalah proses utama yang memicu kenaikan gula darah pada pasien diabetes.

Dengan metode diet rendah kalori ini, ditemukan tiga mekanisme utama yang bertanggung jawab atas efek dramatis diet rendah kalori yang menurunkan dengan cepat gula darah dalam tubuh hewan percobaan yang menderita diabetes.

Di liver, diet rendah kalori membantu menurunkan produksi glukosa juga. Semua dampak positif ini bisa langsung dialami hanya dalam tiga hari menjalani diet.

“Memakai pendekatan ini untuk meneliti metabolisme lemak dan karbohidrat dalam liver membantu kita tahu bahwa ada gabungan tiag mekanisme yang bertanggung jawab atas penyembuhan kondisi hiperglikemia setelah menjalankan diet rendah kalori,” kata peneliti senior Gerald I. Shulman, pengajar ilmu kedokteran dan fisiologi sel dan molekuler di Yale dan peneliti di Howard Hughes Medical Institute.

Jadi, apakah Anda mau mencoba menjalankan diet rendah kalori ini untuk menurunkan kadar gula darah Anda selama tiga hari? Coba dulu ya.