When It Comes to Gadgets, How Old is REALLY Obsolete?

Growing Smartphone Collection
You know your gadget is obsolete enough when even a robber gives it back to you. (Photo credit: Michael Kwan (Freelancer))

This story shows you how much people nowadays care about the latest trend in technology market. By people, I mean all of us – especially the millenials- who earn a living either by securing a proper, socially and morally acceptable job or robbing others while there’s no job available.

A man robbed by two men in New York‘s Central Park said they returned his cellphone when the outdated gadget apparently failed to meet their standards.

Kevin Cook, one of two men robbed by the duo shortly after midnight Saturday, said one mugger displayed a gun and said he would shoot the victims if they made any noise, WINS-AM, New York, reported Monday.

The robbers took a cellphone, a briefcase and a wallet containing about $114 cash. But Cook said one of the robbers gave him back his phone.

“He just took a look at it and he didn’t recognize it at all. I just assumed that he couldn’t make any money off of it. So he handed it back to me and a minute later I was able to call 911 and get the whole thing started,” Cook said.

Cook said there turned out to be an upside to his outdated 2010 LG Quantum. It’s shocking how care a criminal cared about the gadget newness.

“It’s like, finally a pro for having something out of date,” he said.

But look at the bright side. Now we know that it’s much safer for us to go out anywhere with antique phones in the pocket than having sleek cutting-edge smartphones.

And now on my question in the title, how old is outdated when it comes to gadgets in fact? If a three-year-old phone is seen worth a spot at the nearby museum, or a recycle bin, how about a 7-year-old Motorola Razr or a decade-old Nokia 3315?

Yet if I’m asked, I’d say that could be 2 years and because the increasingly faster pace of tech giants encourages more new gadgets to get released, the time span of a gadget’s coolness keeps shrinking.

As for me, I’ve got a Samsung Galaxy Nexus for more than a year but now that more new gadgets are coming like the inundating flood of Danube riber in the middle of summer, I feel like this handset is llike a relic.

Trik Blogging via BlackBerry Tanpa Install Aplikasi WordPress

blackberry
blackberry (Photo credit: arrayexception)

BlackBerry, ponsel ‘relatif pintar’ yang kerap menjadi bulan-bulanan pengguna smartphone lain ternyata bisa membuat blogger jadi lebih produktif. Alasannya tentu adalah tombol qwerty-nya yang masih terlalu nyaman untuk digadaikan dengan layar sentuh.

Jika Anda suka blogging di platform WordPress (baik wordpress.com yang gratis dan praktis atau wordpress.org yang juga gratis tetapi memerlukan lebih banyak pengetahuan teknis saat instalasi dan pemeliharaan) dan memiliki sebuah ponsel BlackBerry, jangan sia-siakan BlackBerry hanya untuk bertukar pesan di BlackBerry Messenger saja. Dan jika Anda termasuk orang yang seperti saya (tidak terlalu suka ribet dengan upgrade sistem operasi BlackBerry yang justru kadang membuatnya bermasalah), tak perlu menginstal aplikasi WordPress di BlackBerry Anda. Setahu saya makin minim aplikasi, makin minim risiko ngadat. Dan saya juga tidak mengupgrade sistem operasi setelah tahu risiko yang harus dibayar jika upgrade tidak berakhir mulus dan berbagai gangguan menjengkelkan lainnya.

Akan tetapi ada satu fitur sederhana yang terlupakan banyak blogger WordPress. Fitur itu adalah “post by email”, yaitu mengunggah tulisan cukup melalui email. Dan karena BlackBerry memiliki email sebagai fungsi dasarnya, tentu kita bisa menggunakannya jika kondisi tidak memungkinkan untuk membuka laptop di tengah jalan atau diburu waktu atau sekadar ingin menulis di blog kesayangan tetapi tak ada koneksi internet yang stabil di musim hujan seperti sekarang.

Your BlackBerry is your savior, bloggers!

Simak saja prosedur berikut untuk mengaktifkan fitur simpel “post by email” ini di akun WordPress.com Anda (jadi ini BUKAN untuk akun blog yang menggunakan software blogging WordPress.org dengan hosting sendiri. Saya belum tahu ada kemiripan atau tidak dengan prosedur aktivasi fitur tersebut di sana).

Langkah 1: login ke wordpress.com dan masuk ke dasbor, temukan tab “Setting” dan klik

Langkah 2: temukan tab “Writing” dan klik

Langkah 3: temukan tab “post by email” dan klik

Langkah 4: akan ditemukan kalimat
“You can publish posts using emails with the post by email feature. To enable this visit your My Blogs page and create a secret address” (Anda bisa mengunggah artikel via email dengan fitur ini. Untuk mengaktifkannya, kunjungi laman web ‘My Blogs’ dan buat alamat email rahasia). Jadi logikanya, kita harus membuat alamat email rahasia yang kita bisa jadikan perantara dan hanya kita yang bisa mengetahuinya agar akses unggahan ke blog kita tidak dimiliki sembarang orang. Alamat email ini dihasilkan secara acak dan agak sukar diprediksi karena memang hakikatnya agar tidak mudah ditemukan orang yang tidak berhak mendapat akses.

Langkah 5: temukan nama blog (jika blog Anda di 1 akun wordpress ada lebih dari satu), dan klik.

Langkah 6: aktifkan fitur “post by email” dengan 1 klik kiri, dan muncul nama email rahasia, catat (saran saya buat entri tersendiri di kontak BlackBerry, misalnya “my blog”). Jika tidak suka dengan alamat email rahasia pemberian WordPress itu, klik “regenerate” sampai menemukan yang lebih cocok.

Langkah 7: cobalah mengetik satu tulisan di email pada BlackBerry, jika ada gambar dan video yang mau ditayangkan bersama tulisan, lampirkan saja seperti attachment file biasa. Tentu harus sadar dengan kemampuan perangkat, artinya jika Blackberry hanya bisa 2G, jangan dipaksa mengunggah video yang ukurannya besar sekali. Alamatkan tulisan ke email rahasia yang sudah dicatat tadi sebagai, misalnya, “my blog” di daftar kontak Anda.

Sebenarnya ada lagi cara untuk mengelompokkan artikel yang diunggah berdasar kategori dan memberikan tags pada artikel, tetapi caranya agak rumit dan tidaklah sekrusial esensi dari tulisan/ konten Anda. Kategori dan tag bisa dilakukan setelah menemukan PC atau laptop atau sambungan Internet yang lebih stabil.

Untuk Anda yang ingin blogging lebih dinamis via BlackBerry, ini adalah salah satu solusi. Selamat mencoba!

5 Langkah Lindungi Smartphone Android dari Serangan Malware

smartphonesSaya masih ingat bagaimana dulu populernya Symbian dalam beberapa jenis ponsel Nokia di pertengahan tahun 2000-an. Saya masih terkesima dengan ponsel-ponsel Nokia berkamera VGA yang saat itu masih tergolong canggih dan terdepan. Sayangnya, satu kelemahan ponsel Nokia yang dijalankan dalam platform Symbian ialah risikonya untuk terjangkit virus dan gangguan keamanan lainnya yang cukup riskan. Sementara di ponsel sederhana seperti Nokia 3315 saya saat itu, data pribadi akan tersimpan dengan aman, karena sederhana saja, ponsel itu tak terhubung dengan dunia maya.

Dan saya sadar bahwa semakin populer sebuah sistem operasi, akan semakin tinggi pula risikonya terkena serangan virus, atau malware. Software jahat ini bisa membuat ponsel mengalami berbagai gangguan dari yang ringan sampai berat. Untungnya saya belum pernah harus mengalami serangan seperti itu yang misalnya bisa menghapus semua data dalam memori ponsel atau membuat ponsel terus menyedot pulsa.

Sebagai jawara dalam dunia smartphone, ponsel-ponsel yang bersistem operasi Android menjadi sasaran empuk bagi pihak-pihak iseng dengan itikad kurang baik. Tidak heran karena jumlah penggunanya makin banyak dari hari ke hari, dan semakin tidak terbendung laju pertambahannya. Malware makin banyak dan payahnya belum banyak orang yang menyadari bahaya di balik malware itu. Apalagi di Indonesia, tempat banyak pengguna ponsel masih begitu abai dengan isu security isi ponselnya yang berharga.

Baru-baru ini IC3, sebuah kemitraan antara FBI dan kelompok pendukung penegakan hukum The National White Collar Crime Center (Pusat Kejahatan Kerah Putih Nasional), telah mengidentifikasi “Loozfon” dan “Finfisher” sebagai versi terbaru jenis malware yang telah diketahui.

Sebagai informasi saja, ‘malware’ ialah software atau piranti lunak seperti program atau dalam konteks smartphone adalah aplikasi mobile yang tersebar melimpah di arena Android Market atau yang sekarang disebut Google Play.

Menurut IC3, satu cara yang digunakan para kriminal untuk menyembunyikan malware Loozfon dari deteksi program antivirus ialah menyamarkannya sebagai sebuah iklan tawaran bekerja di rumah yang menjanjikan uang dalam jumlah menggiurkan hanya dengan mengirim surel. Setelah pengguna klik di iklan yang tampil, mereka akan digiring menuju situs web yang menambahkan malware itu pada smartphone yang digunakan tanpa sepengetahuan pengguna yang awam. Aplikasi ini kemudian mencuri detil kontak dari daftar kontak ponsel pengguna dan nomor ponsel pengguna.

Sementara itu, Finfisher ialah satu jenis spyware, yang artinya software yang berguna untuk memata-matai pengguna ponsel. Spyware sangat berbahaya karena bisa mengambil alih komponen perangkat bergerak. Dengan kata lain, saat ponsel Anda terinfeksi spyware, seketika itu juga ponsel bisa dikendalikan dari jarak jauh oleh si pembuat spyware. Malware ini biasa disamarkan sebagai tautan/ link atau teks mengenai pemutakhiran atau update sistem, kata IC3.

Di samping mengunduh software virus dari vendor yang tepercaya seperti Norton, FBI memberikan 5 kiat dasar agar ponsel Android Anda tetap aman dari serangan malware.

Gunakan enkripsi

Beberapa jenis ponsel Android dilengkapi dengan kemampuan enkripsi. Aktifkan kemampuan itu jika ponsel Android Anda memilikinya. Enkripsi bisa digunakan untuk melindungi data pribadi Anda jika suatu saat ponsel hilang atau dicuri. Jika ponsel tidak memiliki kemampuan enkripsi, jangan cemas karena masih ada alternatif lainnya seperti aplikasi WhisperCore dari Whisper Systems yang diakuisisi oleh Twitter tahun lalu. Juga pertimbangkan untuk menambahkan kata kunci saat harus membuka ponsel.

Ketahui pengembang aplikasi sebelum menginstal

Saat akan menginstal aplikasi dari Google Play / Android Market, cermati dulu baik-baik ulasan/ review pihak pengembang yang membuat aplikasi. Juga pastikan untuk memahami perijinan (permission) yang harus Anda berikan sebelum menggunakan aplikasi. Sejumlah aplikasi meminta akses menuju informasi-informasi sensitif dan pribadi seperti lokasi dan daftar kontak di ponsel.

Pastikan menggunakan jaringan wi-fi yang aman

Jangan menggunakan jaringan wi-fi yang Anda tidak ketahui. Para peretas alias hacker biasa menggunakan jaringan wi-fi yang tidak terlindungi kata kunci untuk mendapatkan informasi yang ditransfer antara perangkat ponsel Anda dan server.

Pertimbangkan masak-masak sebelum melakukan ‘jailbreaking’ atau ‘rooting’ pada ponsel

Setelah Anda melakukan jailbreak dan rooting, ponsel Anda secara otomatis akan lebih berisiko terkena malware karena kedua jenis manipulasi ini akan menghilangkan pembatasan dari pabrikan ponsel. Anda bisa menginstal segala jenis program termasuk aplikasi yang Anda mau. Namun di saat yang sama Anda harus tahu bahwa ponsel juga akan lebih rentan diserang, jelas IC3.

Hapus semua data dan aplikasi sebelum menjual kembali

Siapa tidak pernah menjual kembali ponsel lamanya setelah merasa bosan atau karena berbagai sebab? Nah, jika Anda memutuskan menjual atau menukar ponsel pintar, pastikan Anda tidak lupa melakukan ‘factory reset’ yang biasanya ada di bagian pengaturan ponsel. Setelah ‘factory reset’, ponsel akan kembali seperti baru, dalam arti software dan memorinya bersih sama sekali dari data yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Ini bisa menghindarkan Anda dari kerepotan dan insiden penyebarluasan informasi pribadi yang sebenarnya tidak perlu terjadi karena pencegahannya sangat mudah, yakni dengan memulihkan kondisi ponsel ke kondisi semula seperti baru. (Entrepreneur Mag)