Tidak Peduli Usia 90 Tahun, Pria Inggris Ini Selesaikan Pendidikan Doktoralnya

Seorang kakek yang pernah ikut berperang dalam Perang Dunia II menyelesaikan pendidikan doktornya (S3) 1 bulan setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-90.

Eric Woof, sang kakek yang dulu bekerja sebagai pengajar, merayakan prestasinya itu. Ia meraih gelar Ph.D. dari Lancaster University, setelah 74 tahun meninggalkan dunia kampus.

Woof yang tumbuh sebagai anak seorang pekerja pelabuhan di London ini mengatakan dirinya meninggalkan sekolah saat berusia 16 tahun untuk mendapatkan pekerjaan tetapi kemudian berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai guru matematika dan kembali belajar setelah memasuki usia pensiun.

“Kelulusan ini merupakan salah satu pengalaman paling memuaskan dalam kehidupan saya,” kata Dr. Woof.

“Saat dulu saya masih usia sekolah, saya tidak bisa kuliah di kampus,”ia menjelaskan.

Di dekade 1930-an, ia mendapatkan beasiswa ke grammar school (sebuah sekolah lanjutan yang menekankan pada bahasa Latin dan Yunani untuk bersiap menghadapi kurikulum pendidikan tinggi) tetapi dipindahkan ke Somerset di awal berkecamuknya perang dan harus meninggalkan bangku sekolah di usia 16 tahun dan bekerja keras, meskipun ia sebenarnya memenuhi syarat untuk kuliah di London University.

Ayah Eric menyuruh anaknya itu bekerja dan menghasilkan uang untuk menafkahi keluarga. “Saya kembali ke London sebelum serangan dan bekerja di sebuah kantor di West End. Kami harus pindah saat rumah kami rusak berat.”

Setelah mengabdikan diri pada RAF selama perang, Eric kembali ke pekerjaan asalnya, pindah ke utara di tahun 1952. Di usia 39 tahun, ia memiliki pekerjaan yang mapan dan seorang istri dan 4 anak.

“Saya memutuskan mengajar dan berpikir apakah saya benar-benar menginginkannya sebagai cara untuk menghabiskan waktu hidup ini. Istri saya sangat mendukung.”

Jadi ia mendapatkan kursi di universitas dan belajar menjadi guru matematika, dan bekerja di Appleby Grammar School, Cumbria dan di tingkat pendidikan selanjutnya selama lebih dari 20 tahun.

“Saya menyukai dunia mengajar karena memberikan kepuasan pribadi yang begitu besar.”

Dr. Woof mulai belajar di waktu senggang dan sukses mendapatkan gelar MA di University of East Anglia pada tahun 2003.

Tahun 2008, ia mulai belajar kembali di University of Cumbria. Di sini ia didorong untuk belajar kembali di program doktoral bidang pendidikan di Lancaster University.

“Pendidikan tinggi meningkatkan kualitas diri dan wawasan saya,” ia berujar.

“Suasana keseluruhan di sana sangat kondusif dan mendorong (diri saya). Saya suka bertemu mahasiswa lain dan staf yang juga sangat membantu. Saya menikmati bersama dan bekerja dengan orang-orang muda sehingga saya bergaul dengan baik dengan mahasiswa lain.”

Ia berharap bisa menyerahkan artikel untuk jurnal-jurnal profesional di topik favoritnya: pendidikan.

Dari keempat anaknya, Louise ialah pensiunan guru, Chris bekerja di University of Liverpool, dan kini sudah pensiun, Clare bergerak di bidang manajemen dan Francis bekerja di University of Salford. Istrinya Joan sudah meninggal tahun 1990.

“Saya sangat beruntung karena sudah diberkati dengan kesehatan yang baik dan dukungan banyak orang,”pungkasnya.

Apa yang dapat kita petik dari pencapaian Eric Woof ini?