(Baca bagian 1) Karena ia murid, ia pun menuruti perintah Go untuk belajar maes manten ke Astuti Hendratmo, seorang akademisi sastra Jawa yang mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Dari Astuti, Neneng belajar banyak detil-detil menarik dalam budaya Jawa. “Yang namanya tibi dodo (untaian bunga melati di dada pengantin – pen) harus dironce (rangkai) sendiri.… Continue reading