2 Jenis Ayah

LAYANGAN PUTUS sudah jadi buah bibir tak cuma di media sosial tapi juga di grup-grup WhatsApp klaster perumahan saya. Bahkan gegap gempitanya mengalahkan berita gelombang varian Omicron. Luar biasa memang.

Perbincangan soal zina dan perselingkuhan dalam pernikahan (bukan pacaran ya) sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan memang karena seolah dunia ini menjadi memposisikan pria sebagai pihak yang selalu birahi dan wanita sebagai pihak yang tersakiti.

Padahal juga banyak kok suami-suami yang tidak main cewek kayak Aris ini. Ya bukan berarti istrinya lalu yang nakal tapi istrinya juga baik-baik saja. Tidak ada yang selingkuh.

Baru-baru ini ada satu utas di Twitter yang dibanjiri para suami yang mewek karena harus menanggung beban pikiran akibat efek ekonomi pandemi pada mata pencaharian mereka. Mereka ini suami-suami yang masih punya dedikasi pada keluarga dan moral juga. Jadi nggak malah melarikan diri ke pelukan wanita lain atau menghilang begitu saja karena malu atau putus asa. Mereka punya cara berbeda menghadapi itu tapi bukan dengan melarikan diri dari masalah hidup.

Ada yang cerita saudaranya di Jakarta tak memberitahu istrinya saat kena PHK. Masih tetap pura-pura pergi ke kantor padahal cuma nongkrong di Masjid Istiqlal. Lalu ia rela meminjam uang supaya masih bisa beri uang belanja ke istri dan anak dan begitu diterima kerja baru membeberkan kondisi sesungguhnya. Wah, kalaupun ketangkap basah sih nggak bakalan dicerai ya. Makin sayang mungkin iya. kecuali istrinya ‘matre’, mungkin maunya ninggalin saja dan cari suami kaya.

Ada lagi yang pernah bertemu bapak-bapak di warung kopi. Perlente sih tampilannya tapi sebenernya nggak kerja lagi. Dia cuma pake baju kantor buat ‘nipu’ istrinya yang lagi hamil supaya nggak ikutan sedih.

Ada pula yang curhat sudah 2 tahun menganggur. Baru 3 bulan belakangan baru bisa bangkit ekonominya. Meski titel S2 tapi nggak segan ambil kerjaan jadi buruh bangunan. Yang penting halal dan nggak malu-maluin istri. Syukurlah kalau istrinya masih mau memaklumi ya.

Ada juga yang curhat ketemu bapak-bapak yang termangu sedih karena kerap didesak dan dimarahi anak dan istrinya yang mengira ia kerja kurang keras padahal ya sudah mati-matian. Tapi anak istrinya malah habisin duit buat keperluan yang nggak begitu berguna.

Tapi omong-omong banyak juga bapak-bapak yang senang Aris akhirnya cerai dari Kinan. Apakah mungkin mereka bersimpati pada Kinan dan kesel juga sama kelakuan Aris meski sesama cowok?

Sudahlah tak usah lagi bahas “Layangan Putus” ini. (*?)



2 responses to “2 Jenis Ayah”

  1. ini film atau serial pak? maaf, saya belum nonton.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: