Tanpa shampoo selama seminggu bukan artinya rambut saya berbau tak sedap, atau berketombe, atau kusam. Justru malah terasa lebih seimbang – tidak terlalu kering atau berminyak. Itu yang saya rasakan selama sepekan bereksperimen.
Semuanya berawal saat saya kemarin iseng membaca artikel di dinding Facebook seorang teman. Teman saya berpikir sungguh absurd untuk berkeramas dengan telur sebagai salah satu bahan alami pengganti shampoo. Bayangkan telur mentah yang amis itu ada di rambut Anda. Tetapi jujur saya pernah dulu melakukannya karena penasaran saja. Kalau ada shampoo yang mengklaim memiliki kandungan telur dan madu yang bisa membuat rambut berkilau, saya lalu berpikir, kenapa harus pakai shampoo? Sekalian saja saya pakai telur untuk cuci rambut supaya nutrisinya lebih utuh, tidak rusak. Saya selalu skeptis dengan klaim-klaim marketing produsen shampoo zaman sekarang. Sealami apapun mereka mengklaim, tetap saja saya pikir yang terbaik adalah bahan yang tersedia di alam.
Karena rambut saya sering terasa kering, saya pikir akan lebih baik jika saya mencoba minyak-minyak alami untuk membuatnya lebih lembab. Karenanya di malam hari, saya mencoba menggosokkan minyak biji wijen atau minyak zaitun ke rambut lalu memijat kulit kepala perlahan. Dan biarkan saja semalam suntuk. Asal Anda tidak menuangkan dalam jumlah berlebihan, Anda tidak perlu cemas sarung bantal akan berminyak atau kotor. Cukup pakai sekitar 1 sendok teh minyak alami tadi lalu ratakan dulu di telapak tangan dan sapukan ke seluruh bagian rambut hingga kulit kepala. Kadang saya juga ambil gel lidah buaya lalu meratakannya ke rambut dan kulit kepala. Gel itu akan segera kering saat rambut kena angin, jadi jangan takut bantal akan kotor.
Besoknya karena rasanya rambut agak lengket dan lepek karena minyak, pakailah air perasan jeruk lemon atau jeruk nipis untuk diratakan ke rambut dan kulit kepala. Angin-anginkan sebentar. Fungsi lemon ini ialah menyerap minyak yang ada dan membuat lingkungan rambut lebih kering secara alami tanpa membuatnya terlalu kering, kondisi yang kemudian bisa memicu ketombe. Lalu cucilah perlahan dengan air bersih, pijat kulit kepala pelan untuk menggugurkan sel kulit mati yang bisa menjadi ketombe dan mengenyahkan bau yang kurang enak di rambut. Kalau lemon bisa membuat piring-piring kita bersih, kesat dan segar dari lemak rendang dan gulai, pastinya ia bisa membuat rambut kita lebih bersih juga bukan? Dan kalau belum yakin bau rambut Anda sudah netral (bukan aroma wangi yang menusuk hidung khas shampoo), Anda bisa gunakan air lemon untuk diratakan ke rambut lagi supaya lebih segar.
Mungkin Anda penasaran, apa yang saya lakukan kalau saya berkeramas. Sejujurnya saya sepekan ini justru lebih sering mencuci rambut, hanya saja bedanya saya memakai air bersih saja. Tanpa shampoo lagi. Setespun tidak. Bahkan dengan air tawar yang bersih saja rambut sudah tidak berbau dan lebih bersih, asal Anda tidak cuma mengguyur tetapi juga memijat lembut kulit kepala dan rambut yang lebih lama. Basahi dengan air, kemudian pijat kulit kepala dengan lembut berulang kali. Belum puas? Basuh dan pijat perlahan lagi. Selain membersihkan kulit kepala secara alami, pijatan lembut dalam kondisi basah membuat peredaran darah di kulit kepala lebih lancar. Jadi kuncinya rambut bersih sebenarnya bukan shampoo, tetapi air bersih dan pijatan yang banyak!
Bagi Anda yang mengeluhkan kerontokan rambut, cobalah berhenti memakai shampoo apapun lalu rasakan bedanya. Berdasarkan pengalaman selama 7 hari ini, saya amati rambut saya malah lebih sedikit yang rontok karena berhenti menggunakan shampoo sama sekali. Memang saya tidak mengalami rontok hebat tetapi saat disisir dan dibilas rambut yang jatuh lebih jarang. Cukup menggembirakan terutama bagi para pria muda yang cemas mengalami kebotakan dini.
Proses transisi saya ke era tanpa shampoo mungkin masih akan berlangsung lebih panjang daripada sepekan. Dan saya akan bereksperimen dengan bahan-bahan alami lainnya yang tak kalah bagusnya. Misalnya merang (batang padi yang sudah menguning lalu dibakar sampai hitam dan abunya direndam semalam suntuk, untuk mencuci dan menghitamkan rambut secara alami) atau daun mangkokan (biasanya ditanam sebagai pagar hidup di rumah-rumah di Jawa Tengah dan sekitarnya).